Minggu, 25 Januari 2015

Sensasi Pulau Terpadat Di Dunia

Pernah berkunjung ke pulau terpadat di dunia? Hmm saya termasuk orang yang beruntung pernah menginjakkan kaki saya ke tempat tersebut. Oiya jangan salah, tempat yang dimaksud tidak berada jauh di luar negeri, melainkan ada di negeri kita tercinta ini.
Kamu pasti pernah mendengar Pulau Sumbawa kan? Tapi bukan pulau ini yang saya maksud sebagai pulau terpadat di dunia yang menjadi bagian daerah pulau Sumbawa. Pulau padat ini bernama Pulau Bungin, pulau yang hanya memiliki luas wilayah 8,4 hektar namun dihuni oleh 3.400 jiwa.

Hampir tak ada lahan kosong di Pulau Bungin, nampak dari atas hampir seluruh tempat diisi oleh bangunan-bangunan dan rumah warga.

Pulau ini sebenarnya bisa dibilang pulau buatan, bahkan dari tahun-ketahun ada peningkatan luas wilayah yang disertai dengan peningkatan jumlah penduduk dan tempat tinggal. Loh kok bisa yah angka luas wilayahnya terus bertambah? Itu karena penduduk Pulau Bungin terbiasa untuk menguruk air laut dan membangun pondasi rumah menggunakan batu-batu karang, tenang saja, mereka sadar untuk memilih batu-batu karang yang sudah mati.




Gerbang masuk Pulau bungin, kini sudah ada jalan penghubung yang memudahkan akses masuk dari Pulau Sumbawa ke Bungin
     

    



Mereka menguruk laut yang kemudian menjadi sebuah lapak kecil yang disusun sedemikian rupa untuk kemudian dibangun rumah-rumah panggung khas Suku Bajo. Jangan dulu heran atau mengira saya salah ketik yah ketika menyebut nama Suku Bajo, karna hampir seluruh masyarakat Pulau Bungin adalah keturunan asli dari suku asal Sulawesi tersebut. Suku Bajo memang terkenal dengan ke-tangguhannya menjelajah wilayah nusantara, bahkan sampai ke luar negeri dengan menggunakan kapal andalan mereka yang begitu melegenda yang kita kenal dengan kapal pinisi.

Masyarakat Bungin menguruk laut dengan batu karang mati, lalu membangun rumah diatasnya.

     Fakta bahwa mereka adalah keturunan Suku Bajo belum bisa menjawab pertanyaan yang ada dibenak saya ketika itu, disamping pulau bungin yang begitu kecil dan padat ini, ada Pulau Sumbawa yang sebenarnya menawarkan tanah yang begitu luas dan masih kosong. Lalu mengapa mereka masih tetap bertahan di pulau Bungin yang begitu padat dan tetap mau capek untuk menguruk laut bila ingin membangun rumah baru.
Dari beberapa penduduk yang saya tanya soal masalah itu, saya simpulkan ada dua jawaban sama yang diungkapkan hampir seluruh penduduk Bungin yang saya temui. Pertama, sebagai keturunan Bajo mereka mengaku tidak bisa jauh dari laut, pernah ada salah satu keluarga yang memutuskan untuk tinggal di daratan luas, setelah beberapa lama mereka mengaku jadi gampang sakit-sakitan karna jauh dari laut. Karna alasan itu akhirnya mereka putuskan untuk kembali ke Bungin.
Kedua, alasan ekonomi menjadi salah satu faktor yang punya pengaruh besar kenapa mereka enggan meninggalkan Bungin. Untuk mendapatkan tanah di daratan Sumbawa mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak murah, belum lagi untuk membeli bahan bangunannya. Setidaknya mereka tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli tanah jika tetap tinggal di Bungin, bagi masyarakat yang baru menikah, mereka hanya perlu membayar orang untuk menguruk laut menggunakan batu karang mati ditempat yang telah ditentukan. Itulah mengapa akhirnya lama kelamaan pulau ini semakin luas wilayahnya dan juga semakin padat penduduknya.

Salam Kenal di Dunia Blogger

Kira-kira sudah 4 tahun yang lalu saya membuat account blogger ini, namun tak satu pun tulisan atau foto yang saya post disini. Alasan-alasan standar harus saya kemukakan disini, seperti malas menulis, tidak ada waktunya karna sibuk kerja, sampai masih agak sedikit gaptek dalam dunia per-blogeran. Tulisan ini semoga akan menjadi tulisan pertama saya yang akan terus berkembang biak, beranak cucu sampai ke generasi-generasi yang tiada batas, amin. 
        Kondisi saya sekarang jauh dari kata tidak punya waktu, hari-hari kedepan adalah hari-hari yang penuh dengan waktu kosong. Loh kok bisa? hmm maklum saja itu karena saya baru saja memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saya sebagai seorang camera person di salah satu tv swasta, untuk selanjutnya tv tersebut kita sebut dengan nama samaran yah, sepakat? Baik, nama samarannya kita sepakati KompasTV saja, hehe.
    Selama menjadi seorang camera person di KompasTV saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke beberapa tempat menarik di Indonesia, ada daerah-daerah umum yang mungkin sudah sering kamu dengar, namun ada juga daerah yang bisa jadi kamu dengar ketika membaca tulisan saya.
        Dari perjalanan-perjalanan saya ke beberapa tempat tersebut ada banyak kisah unik dan menarik yang saya temui, dan tentunya akan coba saya bagi di blog ini. Perjalan-perjalanan saya tidak hanya perjalanan ABK alias Atas Biaya Kantor, hehe, ada juga beberapa perjalanan yang memang sengaja sebagai ajang liburan. Beda jauh lho rasanya jalan-jalan dengan kocek sendiri dibanding sama jalan-jalan ABK, ada rasa puas dan bebas yang tidak bisa didapat saat traveling dengan stempel kerjaan kantor.
        Baiklah mungkin itu saja kata-kata perkenalan dari saya yang orang baru di dunia blogger ini, semoga tulisan-tulisan selanjutnya bisa membawa manfaat untuk kalian yang sudah bersedia berjunjung dan membaca, walaupun mungkin karna tidak sengaja atau karna paksaan dan ancaman dari saya, hehe. Selamat berkunjung :)